Langsung ke konten utama

Negara Judi

Pada era global crisis, negara negara ini mengalami perubahan pasar saham, maksudnya melihat adanya gelombang krisis ekonomi di Amerika, para investor yang menanamkan uangnya di surat berharga saham dan sejenisnya segera menjual, sehingga nilai index saham merosot tajam.

Dalam sehari di London turun 8%, Sedangkan Jerman dan Prancis masing-masing kejatuhan pasar modal sebesar 7% dan 9%. Pasar modal emerging market seperti Rusia, Argentina dan Brazil juga mengalami keterpurukan yang sangat buruk yaitu 15%, 11% dan 15%. Sejak awal 2008, bursa saham China anjlok 57%, India 52%, Indonesia 41% (sebelum kegiatannya dihentikan untuk sementara), dan zona Eropa 37%. Sementara pasar surat utang terpuruk, mata uang negara berkembang melemah dan harga komoditas anjlok, apalagi setelah para spekulator komoditas minyak menilai bahwa resesi ekonomi akan mengurangi konsumsi energi dunia.

Oke sekarang sudah tahu penurunan nilai saham di negara negara penting, Inggris, Jerman, Perancis, Rusia, Argentina, Brazil, China, India, Indonesia. Dari daftar negara yang ada ini yang paling besar jatuhnya index harga saham adalah China 57%, India 52%, Indonesia 41%, Rusia 15%, Brazil 15% dan Argentina 11%.

Jadi sebagian besar di negara negara tersebut berarti bukanlah orang yang punya usaha riil tapi para spekulan, atau pemain saham atau penjudi lah kasarnya. Kalau yang benar benar memiliki usaha dan membuat saham pasti gak ingin nilai sahamnya jatuh terpuruk, tapi karena bukan pemilik alias hanya pemain judi saja maka mereka segera menjual sahamnya. Jadi di negara negara seperti China, India dan Indonesia jelas banyak penjudinya karena banyak spekulannya. Kalau Singapore sih beda lagi, dia gak punya pabrik banyak, jadi ya jarang lah yang bikin saham, paling juga ikut main tapi tidak mempengaruhi index saham di negaranya. Jadi yang turun drastis adalah dinegara orang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini