Kekayaan yang sesungguhnya bukanlah berapa banyak uang yang kamu hasilkan dalam per bulannya, tetapi berapa banyak uang yang kamu dermakan setiap bulannya. Kekayaan di dunia itu sebenarnya semu, walaupun memang dibutuhkan oleh kita buat memenuhi kebutuhan lahiriah sementara masih hidup. Walaupun kamu bisa menghasilkan dan menyimpan uang dalam jumlah besar setiap bulannya, dan berhasil kamu kumpulkan dalam bentuk harta benda yang lain dirumahmu ataupun di Bank, tapi setelah kamu meninggal semuanya akan kamu tinggalkan, gak ada yang tersisa.
Jadi sesungguhnya kekayaan yang ada di dunia ini hanyalah sementara, tapi kebanyakan dari kita itu terlena sampai sampai sangat irit dan pelit buat memberi orang lain, padahal kita mempunyai harta yang banyak. Inilah yang disebut sebagai harta yang tak berguna, hanya disimpan sendiri tanpa ada manfaat buat orang lain. Padahal harta yang ada di dunia ini adalah milik Allah, dan kekayaan Allah itu sangat besar sampai sampai kita tidak bisa menghitungnya. Jika kita diberi satu item saja dari kekayaan Allah maka kita tidak akan mampu memeliharanya.
Sebagai contoh begini:
Kalau orang memancing dia membeli cacing, harganya satu gelas akua yang isinya kira kira hanya 10 – 20 ekor saja adalah Rp. 2000,-. Satu ekor cacing itu bisa bertelor 100 butir tiap bulannya, dan dari 100 ekor cacing ini akan bertelor lagi setelah dewasa sekitar 6 bulan, dan kalau sudah 2 tahun saja sudah bernilai Rp. 12,127,000,000. waktu yang sangat singkat untuk mencapai kekayaan sebanyak itu. Nah luar biasa bukan. Dari cacing yang hanya 10 ekor saja bisa mencapai angka itu kalau kita bisa budidaya cacing dengan professional, tapi kebanyakan dari kita tidak akan mampu. Jadi orang yang kaya raya saja masih kalah dengan seokor cacing buatan Allah swt. Disinilah maka disebut Allah itu maha kaya, dan kekayaan manusia gak ada apa apanya bila dibandingkan dengan kekayaan Allah. Ada berapa orang yang mancing di Indonesia, wah banyak sekali, sampai sampai ada salah toko di Jakarta omset penjualan cacing mencapai Rp. 500.000,- per hari.
Jadi sesungguhnya kekayaan yang ada di dunia ini hanyalah sementara, tapi kebanyakan dari kita itu terlena sampai sampai sangat irit dan pelit buat memberi orang lain, padahal kita mempunyai harta yang banyak. Inilah yang disebut sebagai harta yang tak berguna, hanya disimpan sendiri tanpa ada manfaat buat orang lain. Padahal harta yang ada di dunia ini adalah milik Allah, dan kekayaan Allah itu sangat besar sampai sampai kita tidak bisa menghitungnya. Jika kita diberi satu item saja dari kekayaan Allah maka kita tidak akan mampu memeliharanya.
Sebagai contoh begini:
Kalau orang memancing dia membeli cacing, harganya satu gelas akua yang isinya kira kira hanya 10 – 20 ekor saja adalah Rp. 2000,-. Satu ekor cacing itu bisa bertelor 100 butir tiap bulannya, dan dari 100 ekor cacing ini akan bertelor lagi setelah dewasa sekitar 6 bulan, dan kalau sudah 2 tahun saja sudah bernilai Rp. 12,127,000,000. waktu yang sangat singkat untuk mencapai kekayaan sebanyak itu. Nah luar biasa bukan. Dari cacing yang hanya 10 ekor saja bisa mencapai angka itu kalau kita bisa budidaya cacing dengan professional, tapi kebanyakan dari kita tidak akan mampu. Jadi orang yang kaya raya saja masih kalah dengan seokor cacing buatan Allah swt. Disinilah maka disebut Allah itu maha kaya, dan kekayaan manusia gak ada apa apanya bila dibandingkan dengan kekayaan Allah. Ada berapa orang yang mancing di Indonesia, wah banyak sekali, sampai sampai ada salah toko di Jakarta omset penjualan cacing mencapai Rp. 500.000,- per hari.
Komentar