🎬 Judul: Cinta yang Dipaksa Tak Selamanya Palsu
Segmen 1 – Pertemuan Tak Terduga (±3 menit)
Narasi:
Sore itu, jalanan desa tampak ramai. Seorang kakek renta berjalan tertatih membawa kantong gorengan. Tangan tuanya bergetar, hampir saja gorengan itu tumpah.
Adegan:
Sekar, tukang ojek perempuan, muncul sambil menepuk setang motornya.
Sekar:
“Waduh, hati-hati, Kek. Gorengannya hampir jatuh tuh. Sayang lho, kalau tempenya nyemplung ke selokan.”
Kakek: (tersenyum)
“Eh, nak… makasih ya. Untung ada kamu. Kalau jatuh, bisa-bisa aku makan angin malam ini.”
Sekar: (menertawakan)
“Kalau makan angin gratis sih, Kek. Tapi nggak bikin kenyang. Ayo saya antar sampai rumah.”
Narasi:
Sejak pertemuan itu, kakek merasa Sekar bukan sekadar penolong. Ia adalah perempuan berhati baik, yang cocok mendampingi cucunya, Bayu.
---
Segmen 2 – Pernikahan yang Dipaksakan (±3 menit)
Narasi:
Bayu, seorang pengusaha muda berusia 28 tahun, tampan dan sukses, masih betah melajang. Tapi kakeknya—bekas tentara yang keras kepala—tak sabar ingin melihat cucunya menikah.
Kakek:
“Bayu! Aku sudah tua. Aku ingin lihat kamu bahagia. Sekar itu perempuan baik. Kau harus menikahinya!”
Bayu: (kaget)
“Lho, Kek. Masak cuma gara-gara gorengan jatuh, aku harus kawin sama tukang ojek?”
Kakek: (menatap tajam, gaya tentara)
“Dulu aku bisa perang lawan penjajah. Masa sekarang cucuku kalah sama gorengan?!”
(Dialog lucu – Bayu terdiam, geleng-geleng kepala)
Narasi:
Akhirnya, pernikahan pun berlangsung. Namun setelah menikah, hubungan mereka tetap dingin.
---
Segmen 3 – Sekar di Kantor Bayu (±4 menit)
Narasi:
Sekar mencoba melamar kerja di kantor Bayu. Bayu ikut campur, membuat HR bingung.
HRD:
“Pak Bayu, ini nggak adil. Istri sendiri kok didorong masuk?”
Bayu:
“Kalau adil, ya terima semua orang dong. Gaji juga dibagi rata.”
Sekar: (menyikut Bayu)
“Eh, jangan ngawur. Aku mau diterima karena kerja keras, bukan karena jadi istri bos.”
Narasi:
Akhirnya Sekar diterima. Tapi di kantor, ia jadi bahan ejekan. Rekan-rekannya sinis karena Bayu selalu membela.
Teman kantor:
“Eh, hati-hati guys. Jangan marahin Sekar. Nanti dicoret dari daftar gaji langsung.”
Sekar: (jengkel)
“Kalau kalian pikir aku manja, sini aku kerjain semua!”
Narasi:
Hubungan rumah tangga pun aneh. Mereka masih tinggal terpisah, sampai kakek turun tangan.
Kakek:
“Sudah menikah kok masih kayak indekos. Mulai besok, tinggal serumah!”
---
Segmen 4 – Bibit Cinta (±2 menit)
Narasi:
Awalnya canggung. Tapi Bayu mulai melihat sisi lain Sekar. Ia humoris, sederhana, penuh keceriaan.
Adegan di rumah:
Sekar gagal masak, nasi gosong.
Sekar:
“Yah, gosong. Jadi arang. Makan arang sehat nggak ya?”
Bayu: (tertawa)
“Sehat sih, kalau kamu mau jadi kompor gas.”
(Keduanya tertawa, suasana mulai hangat.)
---
Segmen 5 – Luka di Kantor (±3 menit)
Narasi:
Sekar kembali ditekan. Ia diberi pekerjaan berlapis hingga larut malam. Bayu pura-pura membantu.
Sekar:
“Makasih ya, akhirnya kamu bantu juga.”
Bayu: (sok serius menulis cepat)
“Tenang, ini selesai besok.”
Narasi:
Namun Bayu hanya mencoret-coret asal. Esok harinya, hasil kerja itu dipermalukan di depan kantor.
Atasan:
“Ini laporan atau peta harta karun, hah?!”
Sekar: (menunduk malu)
“Ya ampun… Bayu!!”
---
Segmen 6 – Rahasia Terbongkar (±3 menit)
Narasi:
Muncul Maya, mantan tunangan Bayu, putri pengusaha besar.
Maya:
“Jangan pura-pura, Bayu. Semua orang tahu kamu bos di sini. Dan dulu kau hampir menikah denganku!”
Sekar: (terkejut, marah)
“Jadi… selama ini kamu bohong?!”
Bayu: (gelagapan)
“Aku cuma nggak mau kamu diperlakukan beda…”
Sekar:
“Justru karena bohong itu aku nggak bisa percaya lagi!”
Narasi:
Sekar pun meninggalkan Bayu
---
Segmen 7 – Penyekapan dan Klimaks (±3 menit)
Narasi:
Maya tak terima. Ia menyekap Sekar. Lalu mengumumkan pernikahan dengan Bayu di depan media.
Maya:
“Mulai hari ini, aku calon istri Bayu, pewaris perusahaan ini!”
Bayu: (tegas di depan wartawan)
“Semua hartaku sudah kuhibahkan untuk Sekar. Tanpa dia, aku bukan siapa-siapa.”
Narasi:
Maya terpukul. Bayu lalu mencari Sekar hingga menemukannya disekap. Polisi menangkap Maya.
Sekar: (lemah, menangis)
“Kenapa kamu masih peduli padaku?”
Bayu:
“Karena aku bodoh kalau melepaskanmu. Aku ingin jujur mulai sekarang.”
---
Segmen 8 – Twist dan Ending Romantis (±2 menit)
Narasi:
Sekar dibawa ke rumah sakit. Dokter datang membawa kabar mengejutkan.
Dokter:
“Selamat, Bu Sekar… Anda sedang hamil.”
Bayu: (terkejut, lalu tersenyum haru)
“Anakku… Sekar, kita akan jadi keluarga sungguhan.”
Narasi:
Kakek tersenyum lega melihat cucunya akhirnya benar-benar mencintai istrinya.
Bayu menggenggam tangan Sekar.
Bayu:
“Tidak ada lagi rahasia. Mulai sekarang, aku milikmu… dan milik anak kita.”
Sekar: (tersenyum sambil menangis)
“Aku pun milikmu, selamanya.”
Narasi:
Dan begitulah, cinta yang dulu dipaksa akhirnya menjadi cinta sejati.
---
🎬 Film Pendek 20 Menit – Cinta yang Dipaksa Tak Selamanya Palsu
---
Segmen 1 – Pertemuan Tak Terduga (±3 menit)
Musik: Akustik ringan ceria (suasana sore pedesaan).
SFX:
Suara langkah kaki pelan (kakek berjalan)
Kantong kresek gorengan kresek-kresek
Motor berhenti cekreeet
Narasi:
“Sore itu, Kakek Bayu berjalan tertatih membawa gorengan. Tiba-tiba tangannya gemetar, hampir saja gorengan itu jatuh ke tanah.”
Dialog:
Sekar: “Waduh, hati-hati, Kek. Gorengannya hampir nyemplung ke selokan.”
Kakek: “Untung ada kamu, nak. Kalau jatuh, aku makan angin malam ini.”
Sekar: “Kalau makan angin sih gratis, Kek. Tapi nggak bikin kenyang.”
(SFX: efek ketawa kecil, “hihi”)
---
Segmen 2 – Pernikahan yang Dipaksakan (±3 menit)
Musik: Dramatis ringan (instrumen strings tenang).
SFX:
Suara kakek batuk keras → menekankan usia tua
Efek “duk” seperti palu saat kakek menegaskan
Narasi:
“Kakek, bekas tentara keras kepala, memaksa Bayu untuk segera menikah dengan Sekar. Bayu tak bisa menolak.”
Dialog:
Kakek: “Bayu! Kau harus menikahi Sekar. Aku ingin lihat kau bahagia.”
Bayu: “Lho Kek, masa cuma gara-gara gorengan aku harus kawin?”
Kakek: “Aku dulu perang lawan penjajah. Masa cucuku kalah sama gorengan?!”
(SFX: Efek komedi “ba-dum-tss” setelah dialog gorengan → selingan lucu)
Narasi:
“Dan begitulah, pernikahan yang terasa dipaksa pun terjadi.”
---
Segmen 3 – Sekar di Kantor Bayu (±4 menit)
Musik: Modern upbeat (suasana kantor, agak cepat).
SFX:
Suara ketikan keyboard tik-tik-tik
Bisik-bisik karyawan → “ssst… itu istrinya bos…”
Narasi:
“Sekar akhirnya bekerja di kantor Bayu. Namun di sana, ia jadi bahan ejekan rekan kerjanya.”
Dialog:
Teman kantor: “Eh hati-hati guys, jangan marahin Sekar. Nanti gaji dipotong langsung.”
Sekar: “Kalau kalian pikir aku manja, sini aku kerjain semua!”
Narasi:
“Di rumah pun, hubungan Bayu dan Sekar masih dingin. Sampai akhirnya kakek kembali turun tangan.”
Dialog kakek:
“Sudah menikah kok masih kayak anak kos. Mulai besok, tinggal serumah!”
(SFX: efek terompet lucu tentara “tatatataaaa”)
---
Segmen 4 – Bibit Cinta (±2 menit)
Musik: Piano manis + petikan gitar (romantis ringan).
SFX:
Bunyi wajan cessss (nasi gosong)
Batuk kecil (Bayu pura-pura masuk angin karena asap gosong)
Dialog:
Sekar: “Yah, nasinya gosong. Jadi arang.”
Bayu: “Kalau makan arang sehat sih… tapi sehatnya buat kompor.”
(SFX: ketawa dubbing → “hahaha” ringan)
Narasi:
“Dari hal-hal kecil itulah, Bayu mulai melihat sisi manis Sekar.”
---
Segmen 5 – Luka di Kantor (±3 menit)
Musik: Tegangan ringan (instrumen cepat).
SFX:
Suara kertas dilempar brak!
Suara jam berdetak cepat (menunjukkan lembur)
Dialog:
Sekar: “Bayu, tolong aku nggak sanggup.”
Bayu: “Tenang, aku bantu.”
Narasi: “Tapi ternyata Bayu hanya mencoret-coret tanpa menyelesaikan.”
Atasan: “Ini laporan atau peta harta karun?!?”
(SFX: “boing” komedi saat atasan marah → memperhalus tensi)
---
Segmen 6 – Rahasia Terbongkar (±3 menit)
Musik: Tegang + dramatis (string orchestra menekan).
SFX:
Suara pintu kantor dibuka keras duuarr
Gumaman karyawan heboh
Dialog:
Maya: “Bayu ini bos perusahaan, bukan karyawan biasa. Dan dulu hampir menikah denganku!”
Sekar: “Jadi… selama ini kamu bohong?!”
Bayu: “Aku cuma tak ingin kau diperlakukan berbeda…”
Sekar: “Bohong tetap bohong, Bayu!”
(SFX: efek “broken glass” saat hati Sekar hancur → simbolik)
---
Segmen 7 – Penyekapan dan Klimaks (±3 menit)
Musik: Tegang (drum + string cepat).
SFX:
Suara pintu besi digembok kreeekk
Jeritan kecil Sekar → “Tolong!”
Suara kamera wartawan cekrek-cekrek
Dialog:
Maya: “Bayu, aku calon istrimu. Semua orang harus tahu!
Bayu (tegas): “Semua hartaku sudah kuhibahkan ke Sekar. Tanpa dia, aku bukan siapa-siapa.”
(SFX: sorak wartawan + bisik-bisik heboh)
Narasi:
“Bayu akhirnya menemukan Sekar. Polisi datang, Maya pun ditangkap.”
---
Segmen 8 – Twist & Ending Romantis (±2 menit)
Musik: Piano mellow berubah jadi orkestra romantis.
SFX:
Suara monitor rumah sakit bip… bip…
Tangis haru kecil
Dialog:
Dokter: “Selamat, Bu Sekar… Anda sedang hamil.”
Bayu: “Anakku… akhirnya kita benar-benar keluarga.”
Sekar: “Aku pun milikmu, selamanya.”
Narasi (penutup):
“Cinta yang dulu terasa dipaksa… kini tumbuh menjadi cinta sejati.”
(Musik romantis naik, fade out 10 detik → ending credits)
Komentar