Namanya Dewi Mega Prastiwi Usianya baru menginjak 17 tahun saat ini (2024), namun, Dewi Mega Prastiwi telah sibuk manggung di berbagai daerah. Baik sebagai penyanyi Campursari atau sebagai Sinden pada pentas wayang kulit. Remaja dengan perjuangan yang gigih dengan panggilan Mega ini bisa menyanyi dengan suara yang merdu, ada usaha dan jerih payah yang dia lalui. Ada dukungan orang-orang terkasih yang senantiasa mengalir.
Sejak usia SD ia memang sudah nampak punya bakat. Di sekolah Mega sering ikut dalam aneka lomba menyanyi. Prestasi kejuaraan banyak ia dapatkan. Bukan kebetulan, kedua orang tuanya, Ribut dan Sunarti memasukkan Mega ke Sanggar Jodipati di Padukuhan Ngaron, Kalurahan Tambakromo, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul. Meski dari tempat tinggalnya di Padukuhan Sawit Kidul, Kalurahan Gombang, cukup jauh, ayahnya tak pernah keberatan mengantar dan menunggu Mega latihan.
Mega belajar banyak dari Roni Ahmad Wahyudi dan Pak Puji Waluyo. Gemblengan keduanya mengantarkan Mega menjadi sinden yang kian apik saat melantunkan gending. Dia banyak tampil di berbagai pentas campursari dan pertunjukan wayang kulit.
Semula manajemen dalang muda yang sedang naik daun, Ki Yusuf Anshor merekrutnya menjadi salah satu sinden tetap yang selalu ikut manggung saat pementasan wayang. Ini video pertama kali Mega bertemu dengan dalang muda Ki Yusuf Ansor:
Mega masih belajar di Sanggar. Disela kesibukan belajar di SMPN 1 Ponjong.
Sekalipun sibuk di berkegiatan dunia seni, ia tak mengabaikan kewajibannya belajar sebagai siswa. Mega selalu berusaha menuntaskan kompetensi minimal mata pelajaran di sekolahnya.
“Apabila ada materi ajar yang akan diujikan, saya sering membawa buku saat pementasan wayang. Disela-sela pentas saya menyempatkan belajar,” ujar Mega.
Sebagai sinden, ia sudah paham betul bagaimana ritme menyanyi saat pentas. Kapan menyanyi dan kapan waktu longgar. Sehingga fokus pentas dan fokus belajar bisa dibagi. Mega-pun tak ketinggalan dengan setiap materi yang diajarkan guru. Nilainya dikelas bahkan tergolong cukup baik.
Ayahnya juga secara khusus menyediakan waktu untuk mengantar dan menemani Mega pentas maupun latihan. Apalagi, waktu selesai pentas atau belajar ‘nyinden’ sampai tengah malam bahkan hingga dini hari.
Dukungan tak hanya datang dari orang tua, istitusi pendidikan tempatnya belajar juga dinilai sangat memberikan kelonggaran. Apabila malam harinya ia pentas, guru memberi kelonggaran pada Mega agar bisa istirahat di Unit kesehatan Sekolah (UKS) setelah tugas-tugasnya selesai dikerjakan.
Mega sering diminta menjadi wakil sekolah dalam berbagai lomba perihal kesenian dan kebudayaan. Beberapa kali piala ia boyong dan persembahkan ke sekolah. Ini salah satu ucapan selamat kepada mega saat menjadi juara 2 lomba mocopat:
Selain kegiatan nyinden Mega punya group hiburan musik capursari. Mega Entertainment namanya. Belakangan pelan-pelan menerima job atau tanggapan.
Dengan lahirnya Mega Entertainment, praktis rutinitas Mega pentas mengibur masyarakat bertambah padat. Apalagi saat musim-musim orang hajatan dan pelaksanaan adat tradisi masyarakat, seperti rasulan dan lain-lain. Berikut salah satu video Mega menyanyi Campursari:
Dalam semiggu, Mega bisa saja 3 hingga 4 kali pentas.
Waranggana yang mengidolakan Elisha Orcarus Allaso ini cukup bangga dengan prestasi yang diukir hari demi hari. Dari aktivitasnya itu Mega mampu membiayai sendiri keperluan pendidikannya.
“Beli laptop, langganan wifi, mic, baju pentas dan lain-lain,” tuturnya.
Tampil sebagai waranggana muda, cukup lumrah Mega sesekali melakukan kesalahan. Namun, ia tak putus asa. Dia akan jadikan kesalahan itu sebagai bahan evaluasi. Lalu, belajar lagi dengan gigih.
Menatap masa mendatang,
Mega punya banyak harapan. Kelak ia ingin meniru Elisha Orcarus, memiliki sanggar sebagai tempat belajar seni dan terus berusaha melestarikan kesenian daerah. Ini salah satu harapan Mega saat tampil bersama Elisa Orkarus Alaso:
Mega juga berharap kelak bisa masuk ke Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta mengambil jurusan Karawitan.
Nama Mega banyak dikenal setelah bergabung dengan kelompok Karawitan Anshor Laras sejak tanggal 7 juli 2022. Tetapi sekarang sudah pisah dengan Ansor Laras dan berdiri sendiri. Sejak saat itu ia kemudian pentas dalam di berbagai tempat sebagai bintang tamu.
Banyak yang menyayangkan perpisahan tersebut, karena penampilan kedua sejoli ini dipanggung terlihat kompak dan membuat panggung menjadi lebih segar. Tapi apa boleh buat kini keduanya berjalan sendiri sendiri dan mengembangkan bisnisnya masing masing.
Sekilas tentang Mega saat masih bersama Ansor Laras bisa dilihat pada video berikut:
Komentar