Langsung ke konten utama

Perbudakan Seks Legal

Kenapa hal ini malah terlontar dari seorang mulut perempuan yang menyarankan agar melegalkan perbudakan seks dengan alasan agar para lelaki Kuwait tidak berjinah. Jadi tujuannya ingin memperbudak kaum wanita agar bisa dijadikan budak nafsu sek para bos laki laki.

Tentu saja hal ini mendapat kecaman dari mana mana terutama kaum wanita. Salwa al Mutairi demikian nama aktifis wanita tersebut, dia pernah mencalonkan dirinya sebagai anggota parlemen dan menyarankan budak seks yang bisa diambil dari perempuan dari negara negara yang terlibat perang, tapi bagaimana kalau wanita tersebut adalah kuwait girl, bukan girl negara lain.

Mutairi memberi contoh Haroun al-Rasyid, pemimpin wilayah yang meliputi Iran, Irak, dan Suriah pada abad ke-8 yang disebutnya memilki 2.000 selir. Dia juga menyarankan dibentuknya kantor-kantor perdagangan seks yang dikelola seperti agen-agen penyedia pembantu rumah tangga. Menurut dia, budak seks itu minimal harus berusia 15 tahun.

Dia mengatakan, untuk pernikahan dengan seorang perempuan bebas diperlukan sebuah kontrak. Namun, dengan para budak seks, "lelaki hanya perlu membelinya." Usulan Mutairi itu tentu saja memicu kemarahan warga Kuwait dan beberapa negara Arab lain. "Saya ingin tahu perasaan Salwa al Mutairi jika Kuwait diduduki tentara Irak lalu dia dijual menjadi budak seks seperti yang dia menawarkan perempuan Chechnya," dari Tweet Mona Eltahawy.

Bukankan perbudakan sudah dihapuskan dari bumi ini oleh Nabi Muhammad. Kenapa masih saja negara Arab ini melegalkan tentang perbudakan, perbudakan seks lagi. Jadi apa yang dilihat mereka tentang negara kita yang banyak mengirimkan pembantu rumah tangga di negara negara Arab, barangkali sebagian dari orang arab ini masih menganggap sebagai budak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini