Langsung ke konten utama

Budidaya Ikan Betutu

Budidaya ikan betutu lagi memanas saat ini, karena memang harga jualnya yang mahal dan menggiurkan para petani. Bayangkan harga jual ikan jenis ini mencapai Rp. 50.000,- per kg, kalau 100 kg saja kan sudah 5 juta.

Barangnya emang masih langka, ikan yang disukai berasal dari Kalimantan. Ikan betutu ini juga sebenarnya ada di sungai sungai di Jawa, hanya mungkin warnanya berbeda gak seperti yang ada di Kalimantan, tapi kalau kasiatnya saya yakin gak kalah dengan yang dari Kalimantan ini.
Ikan bertubuh kecil sampai sedang dengan kepala yang besar. Panjang tubuh (SL, standard length) maksimum hingga sekitar 65, namun kebanyakan hanya antara 20–40 cm atau kurang. Berwarna merah bata pudar, kecoklatan atau kehitaman, dengan pola-pola gelap simetris di tubuhnya. Tanpa bercak bulat (ocellus) di pangkal ekornya.

Sirip dorsal (punggung) yang sebelah muka dengan enam jari-jari yang keras (duri); dan yang sebelah belakang dengan satu duri dan sembilan jari-jari yang lunak. Sirip anal dengan satu duri dan 7–8 jari-jari lunak. Sisik-sisik di tengah punggung, dari belakang kepala hingga pangkal sirip dorsal (predorsal scales) 60–65 buah. Sisik-sisik di sisi tubuh, di sepanjang gurat sisi (lateral row scales) 80–90 buah.

Seperti dicerminkan oleh namanya, ikan ini malas bergerak atau berpindah tempat. Ia cenderung diam saja di dasar perairan, sekalipun diusik. Hanya di malam hari betutu agak aktif, memburu udang, ikan-ikan kecil, yuyu, atau siput. air. Ikan betutu didapati di sungai-sungai di bagian yang terlindung, rawa, waduk, saluran air atau parit.Bagaimana cara membudidayakan ikan ini, suatu saat akan kita bicarakan disini kalau sudah dapat sumber literaturnya ya. Atau mungkin sudah berkunjung ke tempat tempat budidayanya. Nta juga akan diulas di Animals World punyaku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini