Hari ini para calon haji dan hajjah sudah berkumpul di padang arafah. Jadi besok sudah masuk tanggal 9 Idul Adha (zulhijjah), seperti di Indonesia masih baru hari Senin besok masuk tanggal 10 Idul Adha (zulhijjah).
Kegiatan malam ini di padang arafah masih menuju persiapan menghadapi 9 Idul Adha (zulhijjah), melakukan salat di jamak Maghrib dan Isya, dzikir dan malamnya melakukan shalat tahajud dan tadarus, membaca al-Qur'an seperti biasa meneruskan kegiatan tadarus seperti di Makkah.
Besoknya tanggal 9 Zulhijjah, kegiatan hanya shalat dhuha dan memasuki Dluhur mereka melakukan shalat di jamak Dluhur dan Ashar. Setelah shalat Dluhur para calon haji dan hajjah melakukan dzikir dan mendengarkan kutbah arafah disini, inilah waktu wukuf di padang Arafah. Dzikir yang mereka lakukan seperti membaca surat al-Ikhlas 1000 kali dan bacaan do'a yang lain sudah itu mereka saling bermaaf maafan, sungguh mengharukan disini. Pasrah serta keikhlasan adalah kunci keberhasilan tuk menjadi Haji mabrur.
Para calon haji tidak melakukan puasa sunat seperti halnya kita yang tidak sedang berhaji, mereka berlaku sebagai musafir, jadi mereka tidak berpuasa, mengharapkan pemberian bekal makanan dari sumbangan para dermawan. Yang kadang juga terjadi hambatan pengiriman makanan seperti yang terjadi 2 tahun lalu. Kebetulan aku sendiri ada disitu waktu itu, Alhamdullilah rasa lapar dan dingin tidak menjadikan para calon haji ini hilang kesabaran, waktu itu adalah haji akbar, dimana tanggal 9 Zulhijah terjadi pada hari Jum'at. Walaupun Jum'atan sebenarnya tidak wajib bagi musafir, tapi di Arafah waktu itu tetap diadakan shalat Jum'at.
Malam yang dingin saat itu dan juga bulan haji saat ini, memang sangat membuat tubuh ini terasa sangat dingin, berpakaian ihram serta kekurangan pasokan makanan. Tapi hanya satu hari satu malam saja di Arafah, selanjutnya setelah melewati waktu Ashar, para calon haji menuju ke Mudzalifah guna mengambil batu dengan syarat datang di Mudzalifah sebelum jam 12 malam dan meninggalkan Mudzalifah sesudah tengah malam, ini namanya mabit di Mudzalifah.
Sesudah melewati tengah malam di Mudzalifah para calon haji menuju ke Mina guna melempar 3 jumrah pada pagi harinya sekitar pukul 8 pagi. Setelah itu para calon haji memotong rambut yang menandakan selesainya mengenakan pakaian ikhram. Para haji meninggalkan tempat jumrah dengan takbiran menandakan mereka merayakan hari raya Idul Adha di Mina. Tapi disini tidak ada shalat Id. Mereka mengulangi melempar jumrah dua hari lagi, pada tiap jumrah yang jumlahnya 3 dan berdekatan.
Setelah dari Mina ini para calon haji menuju ke Mekah untuk Tawaf dan Sai, dan selesailah kegiatan haji. Selanjutnya para calon haji sambil menunggu jadwal kepulangan ke Negaranya masing masing, mereka melakukan kegiatan ibadah di Masjidil haram, dan berziarah, melakukan umrah yang bisa berkali kali jika mau dan mampu, karena untuk ini mereka harus mengeluarkan ongkos transport sendiri. Begitulah kegiatan Ibadah haji di Mekah-Arafah-Mudzalifah-Mina-Mekah. Selesai.
Kegiatan malam ini di padang arafah masih menuju persiapan menghadapi 9 Idul Adha (zulhijjah), melakukan salat di jamak Maghrib dan Isya, dzikir dan malamnya melakukan shalat tahajud dan tadarus, membaca al-Qur'an seperti biasa meneruskan kegiatan tadarus seperti di Makkah.
Besoknya tanggal 9 Zulhijjah, kegiatan hanya shalat dhuha dan memasuki Dluhur mereka melakukan shalat di jamak Dluhur dan Ashar. Setelah shalat Dluhur para calon haji dan hajjah melakukan dzikir dan mendengarkan kutbah arafah disini, inilah waktu wukuf di padang Arafah. Dzikir yang mereka lakukan seperti membaca surat al-Ikhlas 1000 kali dan bacaan do'a yang lain sudah itu mereka saling bermaaf maafan, sungguh mengharukan disini. Pasrah serta keikhlasan adalah kunci keberhasilan tuk menjadi Haji mabrur.
Para calon haji tidak melakukan puasa sunat seperti halnya kita yang tidak sedang berhaji, mereka berlaku sebagai musafir, jadi mereka tidak berpuasa, mengharapkan pemberian bekal makanan dari sumbangan para dermawan. Yang kadang juga terjadi hambatan pengiriman makanan seperti yang terjadi 2 tahun lalu. Kebetulan aku sendiri ada disitu waktu itu, Alhamdullilah rasa lapar dan dingin tidak menjadikan para calon haji ini hilang kesabaran, waktu itu adalah haji akbar, dimana tanggal 9 Zulhijah terjadi pada hari Jum'at. Walaupun Jum'atan sebenarnya tidak wajib bagi musafir, tapi di Arafah waktu itu tetap diadakan shalat Jum'at.
Malam yang dingin saat itu dan juga bulan haji saat ini, memang sangat membuat tubuh ini terasa sangat dingin, berpakaian ihram serta kekurangan pasokan makanan. Tapi hanya satu hari satu malam saja di Arafah, selanjutnya setelah melewati waktu Ashar, para calon haji menuju ke Mudzalifah guna mengambil batu dengan syarat datang di Mudzalifah sebelum jam 12 malam dan meninggalkan Mudzalifah sesudah tengah malam, ini namanya mabit di Mudzalifah.
Sesudah melewati tengah malam di Mudzalifah para calon haji menuju ke Mina guna melempar 3 jumrah pada pagi harinya sekitar pukul 8 pagi. Setelah itu para calon haji memotong rambut yang menandakan selesainya mengenakan pakaian ikhram. Para haji meninggalkan tempat jumrah dengan takbiran menandakan mereka merayakan hari raya Idul Adha di Mina. Tapi disini tidak ada shalat Id. Mereka mengulangi melempar jumrah dua hari lagi, pada tiap jumrah yang jumlahnya 3 dan berdekatan.
Setelah dari Mina ini para calon haji menuju ke Mekah untuk Tawaf dan Sai, dan selesailah kegiatan haji. Selanjutnya para calon haji sambil menunggu jadwal kepulangan ke Negaranya masing masing, mereka melakukan kegiatan ibadah di Masjidil haram, dan berziarah, melakukan umrah yang bisa berkali kali jika mau dan mampu, karena untuk ini mereka harus mengeluarkan ongkos transport sendiri. Begitulah kegiatan Ibadah haji di Mekah-Arafah-Mudzalifah-Mina-Mekah. Selesai.
Komentar